Derai air hujan mengguyur suasana desa yang syahdu dengan alamnya yang dingin. Perjalanan kami dimulai dengan i’tikad untuk menyalurkan bantuan kepada Repan dan Raina kaka beradik yatim piatu yang urus oleh nenek nya yang bekerja sebagai buruh nenun keset.
Repan dan Raina kakak beradik yang berjuang untuk bisa melanjutkan sekolah, Repan sebagai kaka yang berusia 10 tahun dan adiknya Raina yang berusia 5 tahun, harus menanggung beban untuk biaya sekolah dan bekal sehari-hari dengan dibantu neneknya yang sehariannya sebagai buruh nenun kesed dengan upah 3.000/kesed.
Repan dan Raina ditinggal oleh kedua orangtuanya dua tahun yang lalu, di usia yang masih belia mereka harus berjuang untuk kebutuhan diri dan tetap melanjutkan sekolahnya. neneknya juga harus mengurus anaknya yang yatim, berbagai cara dilakukan demi bisa bertahan hidup.
Rumah berpetak kecil dengan tembok yang mau roboh, mereka tinggal dengan kesederhaan. ibu wiwin (nenek) yang sudah usia senja harus bisa menanggung ke 4 anak yatim piatu (anak dan cucunya). dalam keseharian nya ibu wiwin selain mengandalkan buruh dari menenun keset beliau juga sering menawarkan jasa nya untuk membantu di rumah tetangga dengan upah yang seadanya asalkan anak dan cucunya punya bekal buat sekolah.
“Di sekolah Repan dan Raina sangat rajin dan giat dalam belajarnya” ujar Bapak Ali, banyak hal yang dapat dipetik dari kedua anak ini, anak-anak seuasianya masih asik bermain dan hidup bahagia dengan kedua orangtuanya namun tidak bagi kaka beradik ini, harus berjuang menerjang kerasnya hidup yang tidak tahu kedepannya seperti apa. Ibu Wiwin hanya bisa berikhtiar sambil mendoakan keduanya agar kelak nanti bisa menemukan kebahagiaannya. harapan besar tertanam kepada kaka beradik ini. ketika ditanya Raina si gadis kecil yang bercita-cita menjadi dokter semoga kelak nanti cita -citanya bisa tercapai.
Terkadang Repan selalu ingat dengan kedua orangtuanya dan membuat ibu wiwin terharu sambil mengelusnya untuk belajar sabar dan tabah. semantara Raina adiknya yang sudah di tinggal oleh kedua orangtuanya di usia yang masih balita yaitu umur 2 tahun. Kami dari Bale Zakat Sodaqoh sangat terharu melihat keaadaannya, kami hanya bisa memberikan sekecil bantuan yang semoga bisa bermanfaat bagi mereka.